Orang Ketiga Pengamat
Direktori
- Sudut Pandang Penceritaan > Orang Ketiga Pengamat
Pencerita berfungsi sebagai pengamat terhadap pemunculan pada pelaku serta tidak tahu mengenai apa yang ada dalam batin para pelaku atau tahu apa yang ada dalam batin pelaku hanya sampai batas tertentu (tidak serba tahu). Sebagai seorang peninjau/ pengamat, dia hanya menceritakan dalam batas yang terindra (teramati mata, terdengar telinga, dsb). Cerita mengenai suasana batin lebih terbatas. Pencerita mengisahkan tokoh-tokoh dalam kisahnya menggunakan kata ganti orang ketiga ("ia", "dia", "mereka") atau nama.
Bahkan andai pun cerita yang disampaikanya adalah kisah nyata dan si pencerita terlibat langsung di dalam kejadian sesungguhnya yang diceritakannya, si pencerita tetap akan menggunakan kata ganti "dia" untuk dirinya sendiri atau menyebut namanya seolah-olah dia sedang menceritakan orang lain, meski sebenarnya dia sedang menceritakan dirinya sendiri.
Sudut pandang ini adalah sudut pandang yang terbatas, karena apa yang disampaikan terbatas pada apa yang teramati oleh indera dan pada suasana batin yang diceritakan pun hanya sampai batas-batas tertentu, tidak seleluasa sudut pandang maha tahu.
Contoh sudut pandang ini dapat kita temukan pada cerita-cerita yang diangkat dari kisah nyata yang ditulis oleh si pelaku kisah nyata itu sendiri, misal "Sayap-Sayap Patah" karya Khalil Gibran.
0 komentar:
Posting Komentar