Selasa, 08 Februari 2011

Peribahasa dengan kata "ada"

Ada gula ada semut.
Orang akan berdatangan ke tempat yang menyenangkan.
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
Susah dan senang ditanggung bersama.
Ada udang di balik batu.
Mempunyai maksud tersembunyi, biasanya maksud yang picik.
Ada batang, ada cendawan, ada cendawan tumbuh.
Di mana kita berada, selalu ada rezeki.
Ada asap ada api.
Ada sebab tentu ada akibatnya.
Ketika ada jangan dimakan, telah habis baru dimakan.
Memiliki simpanan yang digunakan bila tak ada penghasilan tetap.
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Setiap perbuatan baik selalu ada ganjaran kebaikannya.
Asal ada, kecilpun pada
Walaupun hanya sedikit, tetapi cukup juga.

Read more...

Peribahasa dengan kata "abun"

Gila di abun-abun
• Mengangankan sesuatu yang tak mungkin diperoleh.

Read more...

Sabtu, 29 Januari 2011

Peribahasa dengan kata "abu"


Seperti abu di atas tunggul.
Kedudukan yang tidak kuat
Sudah jadi abu arang.
Telah rusak sama sekali (tak dapat diperbaiki lagi).
Telentang sama makan abu, tertelungkup sama makan tanah.
Sama-sama setia dalam suka dan duka, seia sekata.
Terpegang di abu hangat.
Baru memulai suatu pekerjaan sudah mendapatkan kesusahan.
Kalah jadi abu menang jadi arang.
Yang kalah dan yang menang sama-sama rugi, sama-sama rusak.
Berdiang di abu dingin.
Mengharapkan pertolongan kepada orang yang lemah.

Read more...

Jumat, 21 Januari 2011

Apakah hipernim sinonim kata umum?

Tanya

(Tanggapan terhadap "Kata Umum dan Kata Khusus")

Ku suka bahasa Indonesia. Apakah hipernim itu sinonimnya kata umum?

Jawab

Sebenarnya kata umum bukan sinonim hipernim, tapi kata umum dapat dianggap sinonim hipernim, agar anak-anak mudah mempelajarinya.

Beda antara kata umum dan hipernim adalah pada tinjauannya.

Hipernim berada dalam tinjauan "relasi makna".

Kata umum dan kata khusus berada dalam tinjauan kategorisasi kata berdasarkan citra.

Selain itu, suatu kata membutuhkan kata lain untuk bisa disebut hipernim. Tapi untuk disebut kata umum, suatu kata tidak perlu kata lain. Bila sudah memenuhi syarat "tidak spesifik" atau tidak memunculkan suatu citra dalam pikiran atau citra dalam pikiran pembaca berbeda-beda dengan perbedaan yang luas, maka sudah bisa digolongkan kata umum.

Sebagai contoh kata "kendaraan" saja bisa langsung disebut kata umum. Kita tidak perlu kata lain untuk dapat menggolongkan kata "kendaraan" sebagai kata umum. Kata "kendaraan" dikategorisasikan kata umum karena citra yang terbayang dalam pikiran begitu membaca atau mendengar kata umum itu sangat beragam di kalangan pembaca/ pendengar. Ada yang membayangkan pesawat terbang, becak, mobil, sepeda, dan ada yang bahkan tidak bisa membayangkan sama sekali.

Untuk dapat menggolongkan kata "kendaraan" sebagai hipernim, maka kata "kendaraan" harus dihubungkan dengan kata lain. Sebutlah misalnya kata "mobil". Lalu pertanyakan, apakah kata "mobil" tercakup dalam kata "kendaraan"? Apabila jawabannya adalah "ya", maka barulah kita dapat menyimpulkan bahwa kata kendaraan adalah hipernim dari kata "mobil".

Bila kata "kendaraan" dan kata "mobil" dipandang bukan dari ketercakupannya tapi dipandang dari mana yang memberikan citra yang lebih spesifik, maka kita dapat menyatakan bahwa kata "mobil" relatif lebih khusus daripada kata "kendaraan" dan kata "kendaraan" relatif lebih umum daripada kata "mobil". Dari sini kita dapat mengetahui bahwa selain penggolongan kata umum dan kata khusus, juga ada penggolongan kata umum relatif dan kata khusus relatif.

Kata yang sama dapat disebut hipernim atau kata umum tergantung dari tinjauannya. Bila ditinjau dari relasi makna, maka kata yang maknanya mencakup makna kata-kata lain disebut hipernim. Bila ditinjau dari citranya, maka kata yang tidak menimbulkan citra dalam pikiran atau yang menimbulkan citra yang beraneka ragam dalam pikiran pendengar/ pembaca disebut kata umum.

Read more...

About Me

Foto saya
Bermula dari ngobrol-ngobrol biasa/ santai tentang berbagai topik antar beberapa teman. Lalu komunitas orang ngobrol itu disebut lingkar studi alias (Study Cycle 'Siklus Belajar'). Ketika beberapa teman itu tersebar ke berbagai daerah akibat pekerjaan dan tidak lagi bisa bertemu di darat, maka internet menjadi pilihan untuk melanjutkan obrolan. Pertama-tama di friendster, lalu facebook, dan situs-situs lain. Karena kesibukan kerja, blog menjadi pilihan utama, mengingat kelebihannya sebagai ajang diskusi yang tidak real time. Lalu, orang-orang yang berminat membaca obrolan dan diskusi pun bertambah, sehingga member dan friend lingkar studi bertambah, bahkan termasuk dari luar negeri. Meski demikian, komunitas ini tidak pernah menjadi organisasi, karena sifatnya sebagai ajang ngobrol ide dan pemahaman melalui blog dan comment, juga forum dan chatting, tidak berubah.

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP